DOLANAN CORAT-CORET

DOLANAN SAKTI SING ISO NYORAT-NYORET

KARENA NILA SETITIK, RUSAK SUSU SE-AMERIKA


Amerika Serikat(AS) sekarang lagi apes. Apes punya beberapa warga negara yang “gila”. Dan sialnya, kegilaannya itu berakibat pada rusaknya kedutaan AS di beberapa negara muslim. Lebihnya lagi, orang Amerika di negara-negara tersebut mendadak terancam nyawanya.

Amerika Serikat mempunyai sistem kenegaraan yang hampir sama dengan negara Indonesia, yaitu demokrasi. Sistem yang membebaskan warga negaranya berserikat, berkumpul, berpendapat, memeluk agama, memilih pemimpin, dan bebas-bebas lainnya. Termasuk juga kebebasan mengunggah video di Youtube.

Enam warga negara AS keturunan Mesir, hanya dengan bermodal 5 Juta Dollar itu berhasil membuat film berdurasi 2 jam yang melecehkan Nabi Muhammad SAW. Film berbiaya rendah ini justru diketahui oleh warga AS sendiri saat kedutaanya di Libya dibakar demonstraan dan berujung kematian Duta Besar AS, John Christopher Stevens.

Karena sistem demokrasinya, Pemerintah AS jelas tak bisa menghalangi kebebasan berkarya warga negaranya. Termasuk tidak bisa menghalangi 6 orang kontroversial itu untuk mengunggah videonya di Youtube. Dampaknya, warga negara AS yang tak bersalah dan sedang disibukkan krisis ekonomi itu ikut-ikutan dikutuk banyak umat muslim seluruh dunia. Sama seperti kisah Indonesia tentang video penyiksaan OPM oleh oknum TNI yang diunggah di Youtube, tentara lain yang tidak berdosa dan sibuk patroli keamanan di ujung pulau terluar ikut-ikutan dikutuk sebagai pelanggar HAM berat.

Inilah uniknya karakter masyarakat di dunia. Karena nila setitik, rusak susu se-Amerika. Hanya karena perbuatan segelintir orang, 200 juta warga AS lainnya ikut dihujat habis-habisan oleh umat muslim. Karena mereka juga, tiba-tiba kedutaan AS di negara muslim berstatus siaga. Bahkan, beberapa diantaranya sudah rusak berat.

Jika kita perhatikan baik-baik, tindakan anarki ini bukan karena mereka umat muslim, tapi karena dasar dari “sifat buruk” manusia. Amerika sendiri juga pernah merusak susu se-negara akibat nila setitik. Gara-gara Osama Bin Laden dan kroni-kroninya yang jumlahnya segelintir itu, AS memporak-porandakan Afghanistan. Karena Osama cs itu juga, tiba-tiba umat Islam diseluruh dunia dicurigai sebagai teroris. Bahkan, banyak perlakuan diskriminasi kepada umat Islam yang berkunjung ke AS.

Kejadian serupa terjadi di Eropa. Seorang warga Prancis membuat kartun nabi, yang kemudian dipublikasikan dengan mudah lewat internet, menambah amarah umat muslim. Alhasil, kedutaan Prancis berstatus siaga satu dan warganya yang berada di luar negeri menjadi was-was mendadak.

Saya jadi khawatir. Indonesia yang juga menganut demokrasi, di tengah-tengah usahanya memperbaiki birokrasinya.

Di tengah-tengah kesibukan mengentas kemiskinan.

Di tengah-tengah kesibukan memperjuangkan pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen.

Di tengah-tengah sibuknya membangun infrastruktur MP3EI.

Di tengah-tengah sibuknya memperbaiki kualitas pendidikan.

Di tengah-tengah sibuknya meningkatkan taraf kesehatan masyarkat.

Tiba-tiba kedutaan-kedutaan RI di seluruh dunia dirusak dan dibakar.

Tiba-tiba WNI di luar negeri nyawanya terancam.

Tiba-tiba produk RI diboikot.

Tiba-tiba bendera kita diinjak-injak.

Hanya karena beberapa orang Indonesia gila, yang entah siapa dan berasal darimana, mengunggah video di Youtube yang menghina umat Kristen, Budha, atau umat agama lain.

Entahlah. Nila setitik rusak susu se-negara ini tak bisa dihindarkan. Tak peduli agama apapun itu, sifat buruk ini sudah melekat dalam tubuh manusia . Semoga kekhawatiran saya tentang orang gila ini tidak benar-benar terjadi di Indonesia.

Leave a comment »